The Power of LDR

September 23, 2018



Halo Semuanya....
Masih pada berkenan singgah ke blog saya ini kan??? Dimaklumin yah kalau jarang posting. Karena anaknya lebih suka fokus sama blog utama. Jadi syukur banget lah kalau ada sub domain blognya bisa update postingan baru hhehee. Yahhhhh Walaupun itu berbentuk curhat dan opini lain, hahaa. Oke deh langsung simak aja nih ya curhatan saya ini terkait LDR.


Siapa sih yang nggak mengenal hubungan yang biasa disebut dengan LDR???

LDR adalah Long Direction Relationship. Hubungan jarak jauh, yang biasanya diidentikkan dengan hubungan sebelum menikah, karena kalau udah menikah beda lagi sebutannya, yaitu LDM, Long Direction Marriage. hehehee

Buat saya, menjadi pelaku LDR itu adalah sebuah tantang yang cukup berat walau pun jarak yang kami tempuh nggak terpaut jauh, nggak harus terpisah antar pulau atau antar kota, melainkan antar kecamatan aja. Iyups... antar kecamatan.

Walau demikian, memang kami jarang bertemu. Bisa dibilang kami bertemu 1 tahun 2 hingga 3 kali pertemuan. Dan itu berat banget bung. Asli berat. Hanya orang yang tahan mental yang bisa lolos dari LDR ke jenjang ke Pernikahan. Dan saya berharap hubungan saya bersama Mamas berakhir di pelaminan, menjadi sepasang suami istri yang sah secaara agama dan negara. Amin

Ngomongin judul dari postingan ini, LDR itu tantangannya berat, apalagi ngomongin rindu dan ujian lainnya. Harus bisa lancar komunikasinya, saling mengerti, saling memahami, saling mempercayai walau itu nggak harus percaya 100%, karena buat saya, selama berhubungan bahkan sudah menjadi suami atau istri, nggak boleh kalau sampai kasih kepercayaan sepenuhnya hehee. Iyapss....

Kalau nggak lancar komunikasi, ya bakalan ada miss komunikasi serta rawan terjadi konflik yang berujung dengan pertengkaran. 

Saling mengerti. Paling tidak masing masing dapat mengerti kesibukan masing-masing di tempat. Atau kalau perlu ada yang mengalah untuk sebuah keberlangsungan hubungan.

Saling Memahami, entah memahami untuk dapat support aktivitas masing-masing. Memahami perasaan dan sikap.

Hindari pertengkaran yang berlarut-larut, dan ada salahsatu pihak yang berusaha mengalah. Kalau sama-sama menjadi api, bukannya masalah selesai, tapi menjadi-jadi. Lagipula mengalah bukan berarti kalah melainkan kita mampu untuk mengendalikan diri untuk tidak bersikap lebih jauh lagi. 

Ada banyak kekuatan yang dimiliki seorang pejuang LDR termasuk kesabarannya. Kesabaran menunggu perjumpaan dengan kekasih hati. Kesabaran menanti ujung dari hubungan yang terpisah jarak ini.... 

Semoga saya dan Mamas juga bisa segera menempuh perjalanan menuju jenjang pernikahan secepatnya, sebagai keputusan kami melepas masa lajang menuju masa apa? keluarga, hheeee

Ahhh.. hanya inilah random post yang ingin saya bagikan. Jangan bosan-bosan mampir ke blog saya ini, ya. Terima kasih sudah berkunjung,
Tabik,
Shimoririnka


You Might Also Like

0 comments

About Me

Like us on Facebook

Popular Posts